Prof. Yudha Hernoko: “S1- Hukum Dasarnya Tidak Diberi Adab Mencari Ilmunya”
Sebuah kritik tajam disampaikan oleh seorang pakar hukum, Prof.Agus Yudha Hernoko, dalam kuliahnya di hadapan para mahasiswa Program Magister Hukum Universitas Muhammadiyah Kendari, Sabtu (10/02/2024). Menurutnya pada studi hukum S1 pada lapisan dasarnya tidak pernah diberi adab untuk mencari ilmunya. Akibatnya ilmu yang semestinya luar biasa ini menjadi biasa-biasa saja akibat adanya gagal paham.
Sekarang ini orang begitu mudah mengatakan sesuatu seolah-olah tidak ada pertanggungjawabannya. Akibatnya studi hukum yang mengajarkan nilai kebenaran kini mulai runtuh.
”Tugas saya hanya menyampaikan itu diterima atau tidak bukan urusan saya ,”ungkapnya dalam sebuah kuliah secara Daring tersebut.
Guru Besar Hukum yang akrab disapa Prof Yudha itu menambahkan, yang mengemuka sekarang ini rata-rata yang muncul adalah justru sebaliknya dimana terjadi saling menghujat serta menjustifikasi hal-hal yang belum tentu benar dan fitnah.”Bahkan mereka merasa bahagia dan diuntungkan karena bad news is good news . Dan itu menjadi biasa…mengerikan tapi yaaa terserahlah ini masalah pilihan,”ungkapnya prihatin.
Apa yang disampaikan itu menurutnya ada dasarnya karena sebagai orang yang paham hukum maka dirinya akan menunjukan dasar hukumnya. Ruang diskusi yang dibangun diharapkan memberi makna dimana ruang-ruang kuliah itu sesungguhnya begitu terhormat.”Tidak kalah terhormat dengan pertemuan di lapangan yang dihadiri oleh jutaan manusia,”katanya.
Pada sisi lain kuliah hukum kontrak yang dibawakan begitu menarik diikuti mahasiswa dengan penuh minat. Dalam kuliahnya Prof Yudha menyampaikan, ketika berbicara kontrak maka urgensinya kontrak itu sebagai bingkai aturan main. Dirinya mengibaratkan permainan sepak bola yang begitu keras dan kasar karakter permainannya namun menjadi indah karena mengikuti aturan mainnya. Kondisi yang sama juga di lapangan bisnis dan investasi.
“Demikian juga dengan (investasi) yang ada di Sultra kalau tidak ada aturan main, Ibarat sepak bola tanpa wasit dan aturan main. Bukan bola yang ditendang tetapi kepala dan punggung,” ibaratnya.
Dr. Sudirman, S.H.,M.Kn., yang menjadi pemandu acara hari itu diakhir kuliah begitu berharap kepada mahasiswanya agar momen langka ini dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya karena banyak manfaat serta pemahaman-pemahaman baru dalam memahami hukum kontrak.”Insya Allah Prof Yudha berkesempatan bertatap muka langsung dengan mahasiswa Magister UMKendari tidak hanya lewat Daring,”kata menutup perkuliahan. (Tim MHUMKendari)